Dalam lanskap industri hiburan digital yang terus berkembang, video game telah menjelma menjadi media interaktif yang tak hanya digemari anak-anak, tetapi juga orang dewasa lintas generasi. Seiring waktu, ribuan game telah dirilis dengan berbagai gaya dan mekanisme permainan, yang kemudian dikelompokkan ke dalam apa yang disebut sebagai genre.
Memahami genre dalam video game sangat penting—baik bagi pemain pemula yang ingin mencari game sesuai minat, maupun bagi industri yang ingin memetakan tren dan preferensi pasar. Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian genre dalam video game, ragam jenis genre populer, subgenre yang terus berkembang, serta bagaimana genre membentuk pengalaman bermain.
Photo by Christian Ladewig on Unsplash
Apa Itu Genre dalam Video Game?
Genre video game mengacu pada kategori atau klasifikasi game berdasarkan gaya permainan (gameplay), bukan berdasarkan tema cerita atau latar belakang. Genre menjadi acuan utama dalam mendeskripsikan bagaimana sebuah game dimainkan—apakah itu menembak musuh, memecahkan teka-teki, menjelajah dunia terbuka, atau mengelola kota virtual.
Berbeda dengan film yang dibedakan berdasarkan tema (misalnya horor atau komedi), genre dalam game lebih ditentukan oleh interaksi pemain dengan sistem permainan.
Jenis-Jenis Genre Video Game PopulerBerikut adalah beberapa genre utama dalam industri game, lengkap dengan penjelasan dan contoh populer di tiap kategori:
1. Action (Aksi)
Genre ini menekankan pada refleks cepat, koordinasi tangan-mata, dan gameplay yang intens. Cocok untuk pemain yang menyukai tantangan dan ketegangan tinggi.
Subgenre populer: First-Person Shooter (FPS), Hack and Slash, Fighting Game.
Contoh game: Call of Duty, God of War, Devil May Cry, Tekken.
2. Adventure (Petualangan)
Fokus pada eksplorasi dan pengembangan cerita. Biasanya melibatkan pemecahan teka-teki dan interaksi dengan karakter lain.
Subgenre populer: Point-and-click, Narrative Adventure, Action-Adventure (jika digabung dengan genre aksi).
Contoh game: The Legend of Zelda, Life is Strange, Uncharted, Tomb Raider.
3. Role-Playing Game (RPG)
Genre yang memungkinkan pemain memerankan karakter tertentu dan mengembangkan kemampuan karakter tersebut melalui leveling, item, dan alur cerita.
Subgenre populer: Japanese RPG (JRPG), Western RPG, Tactical RPG, Action RPG.
Contoh game: Final Fantasy, The Witcher 3, Persona 5, Elden Ring.
4. Simulation (Simulasi)
Menciptakan pengalaman virtual yang mereplikasi kehidupan nyata atau sistem tertentu.
Subgenre populer: Life Simulation, Flight Simulation, Farming Sim, Business Sim.
Contoh game: The Sims, Microsoft Flight Simulator, Stardew Valley, Cities: Skylines.
5. Strategy (Strategi)
Mengutamakan perencanaan, pemikiran taktis, dan pengambilan keputusan untuk mengatasi tantangan.
Subgenre populer: Real-Time Strategy (RTS), Turn-Based Strategy (TBS), Tower Defense.
Contoh game: Civilization VI, StarCraft II, XCOM 2, Clash Royale.
6. Sports & Racing
Genre ini mencakup olahraga nyata maupun fiksi, serta balapan kendaraan berbagai jenis.
Contoh game olahraga: FIFA, NBA 2K, Madden NFL.
Contoh game balap: Gran Turismo, Forza Horizon, Mario Kart.
7. Puzzle & Casual
Mengandalkan logika, pengamatan, dan penyelesaian teka-teki. Biasanya ringan dan cocok dimainkan oleh segala usia.
Contoh game: Tetris, Candy Crush Saga, Portal, Monument Valley.
8. Horror & Survival
Menghadirkan suasana mencekam, sering kali dengan unsur keterbatasan sumber daya atau ancaman konstan.
Contoh game: Resident Evil, Outlast, Amnesia: The Dark Descent, The Forest.
9. Sandbox & Open World
Pemain diberikan kebebasan tinggi untuk menjelajahi dunia game tanpa jalur linear. Interaksi dengan lingkungan sering menjadi fokus.
Contoh game: Minecraft, GTA V, Red Dead Redemption 2, No Man’s Sky.
10. MMO & Online Multiplayer
Game yang dimainkan secara masif dengan pemain lain secara daring, baik dalam bentuk kooperatif maupun kompetitif.
Subgenre populer: MMORPG, Battle Royale, MOBA.
Contoh game: World of Warcraft, League of Legends, Fortnite, Apex Legends.
11. Genre Campuran (Hybrid Genre)
Seiring perkembangan teknologi dan kreativitas pengembang, banyak game kini menggabungkan lebih dari satu genre. Misalnya:
The Legend of Zelda: Breath of the Wild → Action, Adventure, Open World, dan Puzzle.
Dark Souls → Action RPG dengan elemen Strategi dan Survival.
Hybrid genre membuat game menjadi lebih kompleks dan menarik, sekaligus memperluas pasar.
Genre dan Tren Industri Game
Genre juga mencerminkan tren industri. Misalnya:
2020-an ditandai dengan ledakan game battle royale dan survival (seperti PUBG, Among Us).
Simulasi dan casual naik daun selama pandemi karena gameplay yang santai dan sosial (Animal Crossing: New Horizons).
Game naratif dan indie menjadi lebih menonjol dengan dukungan platform seperti Steam dan Itch.io.
Di sisi lain, perkembangan genre juga didorong oleh kemajuan teknologi, seperti:
AI dan procedural generation yang memperkaya dunia sandbox.
VR dan AR yang membuka genre baru berbasis imersi fisik.
Mengapa Penting Memahami Genre?
Bagi gamer, memahami genre membantu memilih game sesuai preferensi. Misalnya, seseorang yang suka aksi cepat mungkin cocok dengan FPS atau Hack and Slash, sementara yang suka berpikir bisa memilih game strategi atau puzzle.
Bagi pengembang dan publisher, genre mempengaruhi desain gameplay, target pasar, pemasaran, hingga monetisasi. Bahkan algoritma rekomendasi di toko game seperti Steam, PlayStation Store, atau Google Play juga mengandalkan genre untuk menyarankan game ke pengguna.
Genre video game bukan sekadar label, tetapi merupakan kerangka yang membentuk cara kita berinteraksi dengan permainan. Dari pertarungan cepat hingga strategi mendalam, dari dunia terbuka hingga narasi linear—masing-masing genre menawarkan pengalaman unik yang membuat dunia video game begitu beragam dan menarik.
Dengan terus berkembangnya industri dan selera pemain yang semakin kompleks, genre game akan terus berevolusi dan menciptakan bentuk-bentuk hiburan digital yang belum pernah kita bayangkan sebelumnya.(*)