Di era digital saat ini, video
game telah menjadi industri raksasa bernilai ratusan miliar dolar dengan jutaan
penggemar di seluruh dunia. Namun di balik grafis canggih dan gameplay imersif
yang kita nikmati hari ini, ada sejarah panjang dan menarik yang membentuk
dunia game seperti yang kita kenal sekarang.
Bagaimana video game bermula?
Siapa pelopornya? Dan bagaimana transformasinya hingga menjadi salah satu
bentuk hiburan terbesar di dunia? Dalam artikel ini, kita akan menelusuri
perjalanan sejarah video game dari masa ke masa, mulai dari eksperimen awal di
laboratorium hingga era game cloud dan realitas virtual.
1950–1970: Eksperimen Awal di Dunia Komputer
Sebelum istilah "video
game" dikenal publik, beberapa ilmuwan dan programmer telah bereksperimen
dengan simulasi interaktif berbasis komputer.
1952 – “OXO”
Dibuat oleh Alexander S. Douglas
di University of Cambridge sebagai bagian dari penelitian interaksinya dengan
komputer. Game ini memungkinkan pemain bermain tic-tac-toe (XO) melawan AI di
layar komputer.
1958 – “Tennis for Two”
William Higinbotham menciptakan
permainan sederhana seperti tenis di osiloskop. Meskipun tidak dipasarkan, ini
adalah salah satu game interaktif pertama yang menyerupai hiburan.
1962 – “Spacewar!”
Diciptakan oleh Steve Russell di
MIT, Spacewar! merupakan game pertama yang menyebar ke beberapa universitas dan
dianggap sebagai cikal bakal game PC.
Ciri khas era ini: Game belum
dikomersialkan dan hanya tersedia di lingkungan akademik dengan komputer besar
(mainframe).
1970–1980: Lahirnya Industri Game Komersial
Dekade 1970-an menjadi tonggak
penting karena game mulai memasuki ranah publik melalui mesin arcade dan konsol
rumahan.
1972 – Magnavox Odyssey
Konsol rumahan pertama di dunia.
Walau primitif (tanpa suara dan warna), ini menjadi pionir dalam menghadirkan
hiburan elektronik ke ruang keluarga.
1972 – PONG oleh Atari
Dirancang oleh Nolan Bushnell dan
dirilis dalam bentuk mesin arcade. PONG menjadi fenomena dan memicu lahirnya
pasar video game komersial.
1977 – Atari 2600
Konsol yang mempopulerkan
penggunaan cartridge dan membawa berbagai game ke rumah-rumah. Game seperti
Space Invaders dan Pac-Man meraih sukses besar.
Ciri khas era ini: Game sederhana
dengan grafis 2D, gameplay berbasis skor, dan boomingnya mesin arcade di tempat
umum.
1980–1990: Masa Keemasan & Krisis Industri
Masa Keemasan Game Arcade
Era 80-an disebut sebagai Golden
Age of Arcade Games, di mana banyak game legendaris dirilis:
Pac-Man (1980) – Menjadi ikon
budaya pop.
Donkey Kong (1981) – Debut
karakter Mario.
Galaga, Frogger, Defender, dan
lainnya.
Crash Industri Game (1983)
Pasar konsol di Amerika Serikat
mengalami kelebihan suplai dan kualitas game menurun. Atari merilis E.T. the
Extra-Terrestrial, yang menjadi kegagalan besar dan simbol keruntuhan.
Bangkitnya Nintendo
Nintendo dari Jepang
menyelamatkan industri dengan merilis:
Nintendo Entertainment System
(NES) (1985) memperkenalkan ikon seperti Super Mario Bros, The Legend of Zelda,
dan Metroid.
Ciri khas era ini: Lahirnya
maskot game, gameplay side-scrolling, narasi sederhana, dan peralihan dominasi
dari barat ke timur (AS ke Jepang).
1990–2000: Era Konsol Modern & Kebangkitan Game PC
Konsol Generasi Baru
Super Nintendo (SNES) dan Sega
Genesis mendominasi pasar 16-bit.
Inovasi seperti grafis Mode 7
(F-Zero, Mario Kart) dan suara stereo.
Game PC dan CD-ROM
Game PC berkembang pesat dengan
munculnya genre RTS (Command & Conquer), FPS (DOOM, Quake), dan adventure
(Myst).
Teknologi CD-ROM memungkinkan
penggunaan cutscene video dan suara berkualitas tinggi.
PlayStation & Revolusi 3D
Sony PlayStation (1994) menjadi
konsol terlaris dengan game 3D seperti Final Fantasy VII, Metal Gear Solid, dan
Gran Turismo.
3D menjadi standar baru,
menggantikan sprite 2D.
Ciri khas era ini: Peralihan
besar ke 3D, cerita lebih kompleks, audio dan video berkembang pesat, game
menjadi media ekspresi.
2000–2010: Era Online dan Konsol Generasi Lanjut
Game Online & Multiplayer
Internet mulai menjadi bagian
dari game. MMORPG seperti World of Warcraft (2004) mengubah cara orang bermain
secara sosial.
Xbox, PlayStation 2, dan Nintendo
GameCube
PS2 menjadi konsol paling laris
sepanjang masa.
Microsoft masuk ke industri lewat
Xbox dan memperkenalkan Halo.
Inovasi dari Nintendo Wii
Menghadirkan kontrol gerak yang
revolusioner dan menjangkau pasar keluarga dan non-gamer.
Ciri khas era ini: Online gaming
berkembang, mulai muncul DLC, game semakin sinematik, dan muncul komunitas
gamer global.
2010–Sekarang: Game Sebagai Layanan & Cloud Gaming
Mobile Gaming Melejit
Game seperti Angry Birds, Clash
of Clans, dan Genshin Impact menunjukkan bahwa mobile gaming bisa menjadi arus
utama.
Game sebagai Layanan (GaaS)
Game seperti Fortnite, Apex
Legends, dan Valorant menerapkan model monetisasi jangka panjang, dengan update
rutin dan microtransaction.
AI, VR, dan Game Imersif
VR berkembang dengan Beat Saber,
Half-Life: Alyx.
AI digunakan untuk NPC cerdas dan
desain procedural.
Cloud gaming seperti Xbox Cloud
Gaming dan GeForce NOW mulai merintis masa depan game tanpa perangkat fisik.
Ciri khas era ini: Model langganan,
komunitas global, eSports, dan peran teknologi dalam pengalaman bermain.
Sejak kelahirannya sebagai
eksperimen di laboratorium, video game telah berkembang menjadi medium
ekspresif, sosial, dan artistik. Kini, game bukan hanya hiburan, tetapi juga
alat edukasi, terapi, bahkan karier profesional (streamer, developer, eSports
player).
Dengan kemajuan AI, realitas virtual, dan teknologi cloud, masa depan video game terbuka lebar untuk inovasi yang belum pernah dibayangkan sebelumnya.(*)